Posts Tagged With: pengobatan guna-guna

CIRI-CIRI GANGGUAN MAHLUK HALUS DAN CARA MENGATASINYA SECARA ISLAMI

Yang dinamakan mahluk halus di sini adalah jin, setan, iblis. Mereka terbuat dari api dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang terkecuali dengan izin Allah. Jin seperti yang disebut dalam AlQur’an : “Tidaklah di jadikan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepda-Ku.” Jadi setan tidak disuruh beribadah kepada Allah SWT. Siapakah setan? Setan itu adalah jin yang ingkar dan mengikuti serta taat kepada iblis. Seperti halnya manusia, jin ada yang muslim dan non muslim. Ada yang baik, ada yang jail bahkan kelakuannya seperti premanpun ada.

Karena tidak dapat terlihat mata telanjang terkecuali izin-Nya semata, maka untuk mengetahui bahwa ada gangguan di sekitar kita atau tidak, bisa kita cirikan dalam dua hal yakni dilihat dari penyebab dan akibatnya :
Ditinjau dari Akibatnya berdampak :
1. Gangguan fisik
2. Gangguan psikis
Gangguan fisik umumnya bisa berupa sakit demam, atau terasa sakit hanya pada bagian tertentu seperti tengkuk yang terasa berat, pegal dan panas. Seperti menanggung beban berat dipunggung. Perut terasa sakit seperti tertusuk-tusuk, dll
Gangguan psikis umumnya terjadi saat kesurupan, sering bermimpi hal-hal yang buruk serta menyeramkan secara berulang. Was-was yang sangat berlebihan dimanapun kita berada, dll.
Ditinjau dari Penyebabnya :
1. Karena kemauan si mahluk halus sendiri
2. Karena unsur suruhan dukun (Santet, Teluh, dll)
Karena kemauan si mahluk halus itu sendiri, dalam banyak literature disebutkan seperti contoh, kita tak sengaja kencing ditempat yang kebetulan rumah atau mengenai tubuh dari jin atau setan. Kemudian jin atau setan marah dan langsung melakukan gangguan kepada kita. Membuat rumah baru di tanah yang kemudian menebang pohon tua tempat tinggal mahluk halus, dll.
Karena unsur suruhan dukun. Dalam tingkatan yang paling ringan, jin kafir umumnya melakukan terror psikis. Sedang tahapan sedang hingga tingkat tinggi, jin kafir membawa santet, sihir, teluh yang bisa membuat orang yang dituju menjadi sakit.
Biasanya mengatasi jin atau setan yang tidak ada unsur sihir, akan lebih mudah ketimbang yang ada unsur santetnya.

Ciri-ciri adanya mahluk halus di sekitar kita baik karena keingan mahluk halus itu sendiri dankarena ada unsur suruhan dukun :

Sering bermimpi setan atau mahluk-mahluk aneh yang menyeramkan, serta berulang.
Sering bermimpi Ular hitam, ulat bulu, kelabang, lintah, cacing yang menjijikkan.
Sering bermimpi tempat-tempat kotor dan bernajis (WC, kamar mandi)
Sering bermimpi ruangan gelap, kuburan, hutan yang lebat dengan nuansa yang seram.
Sering melihat penampakan baik jelas maupun samar, terutama di malam hari.
Ditempat-tempat tertentu di dalam rumah kita merasa merinding dan tak nyaman.
Bau hanyir, busuk, pesing atau bau tinja, namun bukan di kamar mandi atau WC serta di tempat lain bau tersebut tidak tercium.
Sering was-was tanpa sebab dan berlebihan.
Barang perkakas rumah berpindah tempat dengan sendirinya.
Bangun terjaga dari tidur secara tiba-tiba di tengah malam dan pada waktu tertentu saja.
Ada bunyi sesuatu di atap genting atau plafon rumah. Seperti bunyi benda jatuh pada malam hari. Dan tidak ada benda yang menyebabkan bunyi gaduh di atap genting atau plafon.
Balita yang sering terjaga dari tidur dan menagis histeris secara tiba-tiba. Bila diberi ASI umumnya menolak.
Balita kadang bisa melihat penampakan. Biasanya akan ketakutan dengan raut wajah yang tegang.
Kamar tiba-tiba menjadi sangat gerah (panas) meski sudah dipasangi AC dengan temperatur yang rendah.
Sakit dibagian manapun dan terasa sakit pada jam tertentu saja. Contoh menjelang Magrib, dll
Sakit bila diperiksa dokter, maka sebab musababnya tidak diketahui, atau antara dokter satu dengan lainnya diagnosisnya berlainan.
Dan lain-lain (masih banyak lagi ciri-ciri yang tidak bisa di uraikan satu-persatu).

Cara mengatasinya (Generik), dapat terbagi ke dalam 3 hal :

1. Pendeteksian awal / diagnosis
2. Pengobatan / ruqyah
3. Pembentengan / pager goib

Pendekteksian awal / diagnosis : secara umum gangguan goib bisa kita lihat ciri-ciri di atas. Biasanya gangguan tidak hanya satu ciri, namun bisa lebih dari 2 ciri bahkan lebih. Kalo kita duga demikian, masuk kedalam tahap pengobatan atau ruqyah.
Pengobatan / ruqyah : karena cara pengobatannya dibutuhkan mental yang kuat dan pengetahuan bacaan wirid untuk ruqyah, maka di sini penulis hanya akan membagi pengetahuan dasar (GENERIK) saja dan umum terjadi di dalam masyarakat kita. Bagian dari ini terbagi kembali ke dalam 2 bagian :
1. Sakit dalam tubuh, missal bagian perut atau ulu hati. Untuk dalam perut bisa kita beri minum yang sudah diwirid antara lain : Al Fatihah 7X, Ayat Kursi 7X, Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas, masing-masing 7X. Kemudian kita minumkan kepada sisakit secara berulang hingga 2-3 hari. Kalo sakitnya bertambah parah, kemungkinan ada unsur sihirnya. Maka wiridnya ditambah dengan surat Yunus ayat 81-82, diwirid sebanyak 7X. Wirid masih ditambah sekali dengan surat Yasin 1 balik. Kalo badan kita demam panas dan kita sering bermimpi setan atau hal seram lainnya sebelumnya, boleh minum obat penurun panas dan minumnya yang sudah diwirid. Bila ulu hati terasa panas dan terasa seperti tertusuk-tusuk, dapat diobati dengan membaca surat An Nass dibaca tahan nafas, kemudian ambil air liur kita dan usapkan ke bagian ulu hati. Ulangi hingga 7X. Pengobatan ini boleng berulang hingga ulu hati tidak terasa sakit.

2. Sakit di luar tubuh cara penanganannya adalah dengan mandi. Air untuk mandi siapkan 1 ember dan beri garam sedikit saja, kemudian bacakan wirid seperti point nomer 1, dan ditambah surat Yunus ayat 81-82 dan 1 balik surat Yasin.

Pembentengan / pager goib : hal ini perlu agar mahluk halus tidak mudah menyakiti kita dan bisa juga untuk benteng rumah, sehingga mahluk halus tak mampu menembus masuk ke dalam rumah. Secara pertahanan, benteng goib dapat terbagi lagi ke dalam 2 hal, pager goib untuk tubuh dan pager goib untuk rumah.
1. Pager goib badan : ini hanya memproteksi badan kita saja dari gangguan mahluk halus.
2. Pager goib rumah : sifatnya membentengi sekeliling rumah, agar jin, setan tidak mampu mendekati kita dalam jarak radius yang jauh.
Amalan wirid yang bisa digunakan : Ayat Kursi, Surat Yasin dan 3 ayat Pelindung yang terdiri dari Al Ikhlas, Al Falaq dan An Naas. Cara membuat benteng goib sangat mudah. Hanya cukup ambil wudlu, gelar sajadah dan menghadap kiblat. Kemudian memwirid ayat kursi sebanyak 11 kali, ditambah 3 ayat pelindung masing-masing 3X setelah shalat Magrib dan Isya. Kalo mampu boleh ditambah dengan 1 kali balik surat Yasin. Fadilah surat Yasin salah satunya, Allah akan menurunkan 1000 malaikat untuk menjaga kita sepanjang Magrib hingga waktu subuh berlalu. Ulangi lagi bacaan wirid ini saat Shalat Subuh, Insya Allah prajurit Allah, akan datang mengaplus prajurit malaikat malam, insya Allah.
Cara aplikasi bagaimana harus menerapkan pagar goin untuk badan atau rumah, letaknya hanya pada saat kita berniat dalam hati sebelum kita mulai memwirid amalan-amalan pembenteng tadi. Apakah ditujukan untuk diri sendiri atau rumah kita. Sangat dianjurkan membaca ayat kursi dan 3 ayat pelindung saat akan pergi tidur, baik siang maupun malam.
Untuk mengatasi gangguan balita yang sering terjaga di tengah malam. Ambil air dan beri garam sedikit saja, lalu bacakan wirid-wirid pembenteng tadi. Sesudah itu cipratkan ke tiap pojok kamar dimana anak kita berada, dan terus diperciki lantai rumah kita hingga ke pintu keluar rumah, baik depan, samping dan belakang.
Note : Karena ini sifatnya P3K alias dasar alias Generik, maka kasus-kasus sedang hingga berat memerlukan seorang ahli hikmah yang layaknya dokter spesialis, karena penangannya tidak sederhana dan biasanya cukup berbahaya bila ditangani oleh kita yang sangat minim pengetahuan. Juga kiranya perlu di cross check ke dokter, karena gangguan goib ternyata bisa menimbulkan penyakit medis juga akibat tidak tertangani secara cepat.

Categories: Uncategorized | Tags: , , , | Leave a comment

MENANGKAL DAN MENANGGULANGI SIHIR, SANTET, TELUH, TENUNG, GUNA-GUNA, KESURUPAN, GANGGUAN HANTU – JIN – SETAN – MAKHLUK HALUS

Allah telah mensyari’atkan kepada hamba-hambaNya supaya mereka menjauhkan diri dari kejahatan sihir sebelum terjadi pada diri mereka. Allah juga menjelaskan tentang bagaimana cara pengobatan sihir bila telah terjadi. Ini merupakan rahmat dan kasih sayang Allah, kebaikan dan kesempurnaan nikmatNya kepada mereka.

Berikut ini beberapa penjelasan tentang usaha menjaga diri dari bahaya sihir sebelum terjadi, begitu pula usaha dan cara pengobatannya bila terkena sihir, yakni cara-cara yang dibolehkan menurut hukum syara’:

Pertama: Tindakan preventif, yakni usaha menjauhkan diri dari bahaya sihir sebelum terjadi. Cara yang paling penting dan bermanfaat ialah penjagaan dengan melakukan dzikir yang disyari’atkan, membaca do’a dan ta’awwudz sesuai dengan tuntunan Rasulullah ‘Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, di antaranya seperti di bawah ini:

A. Membaca ayat Kursi setiap selesai shalat lima waktu, sesudah membaca wirid yang disyari’atkan setelah salam, atau dibaca ketika akan tidur. Karena ayat Kursi termasuk ayat yang paling besar nilainya di dalam Al-Qur’an. Rasulullah ‘Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam salah satu hadits shahihnya :

“Barangsiapa membaca ayat Kursi pada malam hari, Allah senantiasa menjaganya dan syetan tidak mendekatinya sampai Shubuh.”

Ayat Kursi terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 255 yang bunyinya :
“Allah tidak ada Tuhan selain Dia, Yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhlukNya), tidak mengantuk dan tidak tidur, kepunyaanNya apa yang ada di langit dan apa yang di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izinNya? Allah mengetahui apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendakiNya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”

B. Membaca surat Al-Ikhlas, surat Al-Falaq, dan surat An-Naas pada setiap selesai shalat lima waktu, dan membaca ketiga surat tersebut sebanyak tiga kali pada pagi hari sesudah shalat Shubuh, dan menjelang malam sesudah shalat Maghrib, sesuai dengan hadits riwayat Abu Dawud, At-Tirmidzi dan An-Nasa’i.

C. Membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah yaitu ayat 285-286 pada permulaan malam, sebagaimana sabda Rasulullah :

“Barangsiapa membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah pada malam hari, maka cukuplah baginya.”

Adapun bacaan ayat tersebut adalah sebagai berikut:
“Rasul telah beriman kepada Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat, kitab-kitab dan rasul-rasulNya. (Mereka mengatakan), ‘Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang (dengan yang lain) dari rasul-rasulNya’. (Mereka berdo’a): ‘Ampunilah kami, ya Tuhan kami, dan kepada Engkaulah tempat kembali.”

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya, ia mendapat pahala (dari kewajiban) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo’a), ‘Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya, beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap orang-orang yang kafir.”

D. Banyak berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna.

Hendaklah dibaca pada malam hari dan siang hari ketika berada di suatu tempat, ketika masuk ke dalam suatu bangunan, ketika berada di tengah padang pasir, di udara atau di laut. Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

“Barangsiapa singgah di suatu tempat dan dia mengucapkan: ‘A’uudzu bi kalimaatillahi attaammaati min syarri maa khalaq’ (aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk ciptaanNya), maka tidak ada sesuatu pun yang membahayakannya sampai ia pergi dari tempat itu.”

E. Membaca do’a di bawah ini masing-masing tiga kali pada pagi hari dan menjelang malam :

“Dengan nama Allah, yang bersama namaNya, tidak ada sesuatu pun yang membahayakan, baik di bumi maupun di langit dan Dia Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.” (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi)

Bacaan-bacaan dzikir dan ta’awwudz ini merupakan sebab-sebab yang besar untuk memperoleh keselamatan dan untuk menjauhkan diri dari kejahatan sihir atau kejahatan lainnya. Yaitu bagi mereka yang selalu mengamalkannya secara benar disertai keyakinan yang penuh kepada Allah, bertumpu dan pasrah kepadaNya dengan lapang dada dan hati yang khusyu’.

Kedua: Bacaan-bacaan seperti ini juga merupakan senjata ampuh untuk menghilangkan sihir yang sedang menimpa seseorang, dibaca dengan hati yang khusyu’, tunduk dan merendahkan diri, seraya memohon kepada Allah agar dihilangkan bahaya dan malapetaka yang dihadapi. Do’a-do’a berdasarkan riwayat yang kuat dari Rasulullah r untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh sihir dan lain sebagainya adalah sebagai berikut:

1. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam me-ruqyah (mengobati dengan membaca ayat-ayat Al-Qur’an atau do’a-do’a) sahabat-sahabatnya dengan bacaan :

Artinya: “Ya Allah, Tuhan segenap manusia….! Hilangkanlah sakit dan sembuhkanlah, Engkau Maha Penyembuh, tidak ada penyembuhan melainkan penyembuhan dariMu, penyembuhan yang tidak meninggalkan penyakit.” (HR. Al-Bukhari).

2. Do’a yang dibaca Jibril , ketika meruqyah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

“Dengan nama Allah, aku meruqyahmu dari segala yang menyakitkanmu, dan dari kejahatan setiap diri atau dari pandangan mata yang penuh kedengkian, semoga Allah menyembuhkanmu, dengan nama Allah aku meruqyahmu.” Bacaan ini hendaknya diulang tiga kali.

3. Pengobatan sihir cara lainnya, terutama bagi laki-laki yang tidak dapat berjimak dengan istrinya karena terkena sihir. Yaitu, ambillah tujuh lembar daun bidara yang masih hijau, ditumbuk atau digerus dengan batu atau alat tumbuk lainnya, sesudah itu dimasukkan ke dalam bejana secukupnya untuk mandi; bacakan ayat Kursi pada bejana tersebut; bacakan pula surat Al-Kafirun, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas, dan ayat-ayat sihir dalam surat Al-A’raf ayat 117-119, surat Yunus ayat 79-82 dan surat Thaha ayat 65-69.

Surat Al-A’raf ayat 117-119 yang bunyinya:
“Dan Kami wahyukan kepada Musa: ‘Lemparkanlah tongkatmu!’ Maka sekonyong-konyong tongkat itu menelan apa yang mereka sulapkan. Karena itu, nyatalah yang benar dan batallah yang selalu mereka kerjakan. Maka mereka orang-orang yang hina.”

Surat Yunus ayat 79-82:
“Fir’aun berkata (kepada pemuka kaumnya): ‘Datangkanlah kepadaku semua ahli sihir yang pandai’. Maka tatkala ahli-ahli sihir itu datang, Musa berkata kepada mereka: ‘Lemparkanlah apa yang hendak kamu lemparkan’. Maka setelah mereka lemparkan, Musa berkata: ‘Apa yang kamu lakukan itu, itulah sihir, sesungguhnya Allah akan menampakkan ketidakbenaran mereka. Sesungguhnya Allah tidak akan membiarkan terus berlangsung pekerjaan orang-orang yang membuat kerusakan. Dan Allah akan mengokohkan yang benar dengan ketetapanNya, walaupun orang-orang yang berbuat dosa tidak menyukai(nya).”

Surat Thaha ayat 65-69 yang bunyinya :
“Mereka bertanya,’Hai Musa (pilihlah), apakah kamu yang melemparkan (dahulu) atau kamilah yang mula-mula melemparkan?’ Musa menjawab,’Silahkan kamu sekalian melemparkan’. Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka, terbayang oleh Musa seakan-akan ia merayap cepat lantaran sihir mereka. Maka Musa merasa takut dalam hatinya. Kami berfirman: ‘Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang). Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat, sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu dari mana saja ia datang.”
Setelah selesai membaca ayat-ayat tersebut di atas hendaklah diminum sedikit airnya dan sisanya dipakai untuk mandi.)
Dengan cara ini mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala menghilangkan penyakit yang sedang dideritanya.

4. Cara pengobatan lainnya, sebagai cara yang paling bermanfaat ialah berupaya mengerahkan tenaga dan daya untuk mengetahui di mana tempat sihir terjadi, di atas gunung atau di tempat manapun ia berada, dan bila sudah diketahui tempatnya, diambil dan dimusnahkan sehingga lenyaplah sihir tersebut.

Inilah beberapa penjelasan tentang perkara-perkara yang dapat menjaga diri dari sihir dan usaha pengobatan atau cara penyembuhannya, dan hanya kepada Allah kita memohon pertolongan.

Adapun pengobatan dengan cara-cara yang dilakukan oleh tukang-tukang sihir, yaitu dengan mendekatkan diri kepada jin disertai dengan penyembelihan hewan, atau cara-cara mendekatkan diri lainnya, maka semua ini tidak dibenarkan karena termasuk perbuatan syirik paling besar yang wajib dihindari.

Demikian pula pengobatan dengan cara bertanya kepada dukun,’arraaf (tukang ramal) dan menggunakan petunjuk sesuai dengan apa yang mereka katakan. Semua ini tidak dibenarkan dalam Islam, karena dukun-dukun tersebut tidak beriman kepada Allah; mereka adalah pendusta dan pembohong yang mengaku mengetahui hal-hal ghaib, dan kemudian menipu manusia.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memperingatkan orang-orang yang mendatangi mereka, menanyakan dan membenarkan apa yang mereka katakan, sebagaimana telah dijelaskan hukum-hukumnya di awal tulisan ini.

Kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala kita memohon, agar seluruh kaum muslimin dilimpahkan kesejahteraan dan keselamatan dari segala kejahatan, dan semoga Allah melindungi mereka, agama mereka, dan menganugerahkan kepada mereka pemahaman dan agamaNya, serta memelihara mereka dari segala sesuatu yang menyalahi syari’atNya.

catatan:
Ayat alquran yg dibaca adalah yg berbahasa arab, bukan terjemahannya
sedangkan doa selain ayat alquran maka sebaiknya juga berbahasa arab sebagaimana yg tercantum dlm hadits-hadits, bkn terjemahannya
Sedangkan doa2 yg tidak terdapat dlm hadits, yaitu doa dgn susunan kata buatan sendiri, maka boleh berbahasa indonesia

Sumber artikel : http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=73

Categories: Uncategorized | Tags: , , , | Leave a comment

Create a free website or blog at WordPress.com.